Sunday, November 9, 2025

Creating liberating content

L-Kompleks Gugat Sejumlah SMAN...

POIN, Makassar | Upaya mewujudkan keterbukaan informasi publik di lingkungan pendidikan kembali diuji....

Rapat Panitia SLC Regional...

POIN, Makassar | Panitia Scout Leadership Camp (SLC) Regional 2025 menggelar rapat persiapan...

Rizal Asjahad Rahman Apresiasi...

POIN.or.id | Tokoh Muda Makassar, Rizal Asjahad Rahman menanggapi dengan tenang polemik yang...

Hariyadi Gunawan Laksanakan Uji...

POIN.or.id | Koordinator Program Lapangan Pendidikan Kesetaraan Disabilitas Kusta Paket A, B, dan...
HomeUncategorizedKepribadian Guru Mempengaruhi...

Kepribadian Guru Mempengaruhi Mentalitas Siswa

POIN, Parepare | Di dalam dunia pendidikan seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap terlaksananya pendidikan, juga sebagai penentu tercapainya tujuan pendidikan. Seorang guru diibaratkan sebagai salah satu tiang utama dalam proses pendidikan. Maka dari itu secanggih apapun sebuah teknologi tidak akan dapat menggantikan peran para guru dalam mendidik siswa. Karena seorang guru sebagai figur pendidik tidak hanya berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan semata, tapi lebih kepada pengembangan Budi pekerti, bagaimana dia mampu mengarahkan agar para siswa ini menjadi pribadi-pribadi yang bermoral serta berakhlak mulia.

Namun mirisnya belakangan ini di dalam dunia pendidikan banyak bermunculan kasus-kasus yang dilakukan oleh beberapa tenaga pendidik, sehingga melanggar kode etik keprofesian, bahkan mencederai citra pendidikan itu sendiri. Tindakan asusila, serta kekerasan yang terjadi dalam dunia pendidikan bukanlah hal yang kita semua inginkan, karena pada dasarnya seharusnya dunia pendidikan diharapkan mampu secara edukatif dalam mengatasi setiap permasalahan yang yang ada di masyarakat. Namun bagaimana bisa seorang pendidik melakukan hal-hal diluar batas kemanusiaan?. Pelecehan seksual, bahkan tindakan kekerasan fisik melampaui batas. Dimana hal-hal seperti ini sangatlah menyakiti bahkan melukai anak, bukan hanya dalam hal fisiknya namun dalam hal psikis juga akan menimbulkan trauma, hal ini sangatlah mempengaruhi mentalitas peserta didik kedepannya.

See also  Danrem 081/DSJ Melepas 25 Orang Anggota Baru Beri Pesan Ini : Selalu Bersujud Kepada Allah SWT 

Padahal “Pendidikan” itu sendiri diartikan sebagai usaha yang dilakukan dalam pengubahan sikap atau perilaku seseorang maupun sekelompok orang sebagai usaha mendewasakan manusia dengan cara pengajaran dan pelatihan, adapun “pengajaran” diartikan sebagai proses atau mengajar, sedangkan “mengajar” berarti memberi pelajaran, dan pelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dapat juga berupa sesuatu yang diajarkan. Kata “terpelajar” sendiri diartikan sebagai telah mendapat pelajaran (di sekolah), sedangkan “terdidik” berarti telah mendapat didikan. Jadi sebenarnya antara terpelajar dan terdidik ini memiliki arti yang berbeda, jika terpelajar merupakan orang-orang yang berpengetahuan, maka terdidik adalah orang yang terarah, makna atau arti terdidik ini didasarkan pada kata didik yang berarti mengarahkan.
Maka sudah seharusnya, penting bagi seorang pendidik atau guru itu merupakan orang yang berkepribadian baik, merupakan orang-orang yang terdidik agar mampu untuk mengarahkan peserta didiknya dalam rangka mengubah sikap, bukan hanya mementingkan knowledge daripada value. Namun bagaimana seorang guru bisa mengarahkan seseorang dari yang tidak bermoral, dari orang yang tidak memiliki integritas, menjadi bermoral, dan memiliki integritas, itulah manusia yang terdidik.

See also  Mafia BBM Aniaya Lsm, Perak Desak Polres Barru Segera Tangkap Pelaku

Sudah seharusnya seorang guru itu mampu untuk memperbaiki bukan merusak, mengubah bukan menghancurkan, memberi contoh baik bukan contoh buruk, serta bergerak ke depan bukan terbelakang. Karena sejatinya mereka bersekolah untuk belajar, mengetahui yang belum mereka tahu, menemukan arah agar hidup mereka terarah.
Karena apabila kasus tindakan asusila itu masih terus terjadi yang dilakukan oleh beberapa guru atau tenaga pendidik, maka itu bukan mendidik, tapi malah mengotori pikiran mereka yang seharusnya diajari berpikir dengan benar. (**)

 

Oleh: Sarah Maghfira

Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare

Get notified whenever we post something new!

spot_img

Create a website from scratch

Just drag and drop elements in a page to get started with Newspaper Theme.

Continue reading

L-Kompleks Gugat Sejumlah SMAN di Makassar ke Komisi Informasi Sulsel

POIN, Makassar | Upaya mewujudkan keterbukaan informasi publik di lingkungan pendidikan kembali diuji. Lembaga Komunitas Peduli Lingkungan Ekonomi Sosial (L-Kompleks) melalui sekjend nya menyatakan akan segera mengajukan sengketa informasi ke Komisi Informasi (KI) Provinsi Sulawesi Selatan, setelah belasan Sekolah...

Rapat Panitia SLC Regional 2025 di SDIT Ar Rahmah Bahas Teknis Acara

POIN, Makassar | Panitia Scout Leadership Camp (SLC) Regional 2025 menggelar rapat persiapan sekaligus pembagian tugas kepanitiaan pada Selasa, (23/09/2025) di SDIT Ar Rahmah, Makassar. Rapat ini dihadiri oleh seluruh jajaran panitia yang telah ditunjuk untuk menyukseskan pelaksanaan SLC Regional...

Rizal Asjahad Rahman Apresiasi Langkah Tegas TNI Bongkar Passobis

POIN.or.id | Tokoh Muda Makassar, Rizal Asjahad Rahman menanggapi dengan tenang polemik yang mencuat belakangan ini terkait penanganan kasus penipuan online oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Sulawesi Selatan. Ia menilai, keterlibatan TNI dalam membongkar kasus tersebut merupakan langkah tegas...

Enjoy exclusive access to all of our content

Get an online subscription and you can unlock any article you come across.